Simulasi Bencana Gempa Bumi: Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan UNISA dalam Situasi Darurat
Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menggelar simulasi penanganan bencana gempa bumi yang melibatkan 232 mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis dan kesiapan mental mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat bencana, Sabtu (25/01).
Simulasi ini merupakan bagian dari mata kuliah Keperawatan Bencana dan dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) UNISA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, dan Dinas Sosial DIY (TAGANA).
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta, Dr. Rokhana Dewi, SSiT., MPH, membuka acara ini dengan menekankan pentingnya pelatihan bagi mahasiswa kematian dalam menghadapi tantangan bencana.
“Pelatihan ini membekali mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang tangguh, kompeten, dan responsif,” ujar Dewi.
Kepala Program Studi Keperawatan UNISA Yogyakarta, Dr. Sarwinanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., menambahkan bahwa simulasi ini tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter siswa agar mampu bekerja dalam tim dan mengambil keputusan cepat di bawah tekanan.
Simulasi ini dipandu oleh tim dosen yang ahli di bidang gawat darurat dan bencana, yaitu Wawan Febri Ramdani, S.Kep., Ns., M.Kep., Dwi Prihatingsih, S.Kep., Ns., M.Ng., Efi Fibriyanti, S.Kep., Ns., M.NS., serta Abdul Aziz, Enaryaka dan lainnya. Mereka mendampingi mahasiswa dalam skenario gempa bumi besar yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan banyak korban jiwa.
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa tim dengan peran masing-masing, seperti Tim Rapid Health Assessment (RHA), Tim Field Hospital, Tim Emergency Medical Team (EMT), dan Tim Support. Setiap tim memiliki tugas khusus dalam menangani situasi darurat, mulai dari penilaian awal hingga evakuasi korban.
Simulasi ini dirancang dengan tingkat realisme yang tinggi, menggunakan properti dan peralatan medis yang menyerupai kondisi nyata di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, sehingga mereka dapat merasakan tekanan dan tantangan yang muncul dalam situasi bencana.
Dewi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen UNISA untuk mendukung program pemerintah dalam pengurangan risiko bencana. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi pelajar, baik selama masa studi maupun saat mereka terjun ke sebagai masyarakat tenaga kesehatan profesional.